Disdikbud
Petik Laut ini adalah wujud rasa syukur
para nelayan terhadap tuhan YME atas segala rejeki yang telah diberikan
khususnya hasil laut selama setahun dan memohon berkah pada hasil laut yang
melimpah kedepannya.Selain wujud rasa syukur, ritus ini juga sebagai upaya
untuk meningkatkan rasa kebersamaan atau solidaritas sosial di masyarakat.
Karena dalam segalarangkaian kegiatan ini melibatkan seluruh elemen nelayan
bekerja sama demikelancaran pelaksanaan. (Rahayu, et al., 2022).
Petik laut ini memiliki rangkaian kegiatan yang dalam
perkembangannya juga menambahkan kegiatan hiburanrakyat. Hal tersebut adalah
upaya untuk memeriahkan acara agar tradisi petik laut tetap lestari. Adapun
rangkaian kegiatan dari jauh-jauh hari ketika lombaperahu sesajen hias, para
peserta sudah menyiapkan atau membuat perahubuatan yang nantinya akan
diperlombakan. Pada malam sebelum pelaksanaan,warga mayangan mengadakan khotmil
Al Qur’an sampai pagi hari yang dilaksanakan di Musholla / Masjid di daerah
pelabuhan.
Pagi harinya kegiatan berpusat di kantor Kelurahan Mayangan
sebagai awal arak-arakan pawaiperahu hias yang sudah dilombakan. arak-arakan
ini dimulai dari Kantor Kelurahan sampai dengan pelabuhan atau bibir pantai
Mayangan. Pada perahu hias ini dijadikan sebagai wadah untuk sesaji yang sudah
disiapkan. Sesaji yangdigunakan seperti kepala sapi, alat-alat dapur, sembako
sampai uang. Barangbarang yang dijadikan sesaji tidak hanya hasil laut tapi
juga barang yangdianggap sebagai rezeki mereka selama ini. Sebelum perahu hias berisi
sesajiini dilepas, akan dilakukan doa untuk kelancaran nelayan dalam melaut dan
keberkahan dalam rezeki yang diterima masyarakat Mayangan. Perahu hiasakan
dilarung kurang lebih sejauh 2 mile atau sekitar 3,2 km dari bibir
pantai.(3/28)